Mencari Kambing Hitam
Kambing hitam ternyata tak selalu bermakna negatif. Dari pengalaman saya saat mengawasi proyek jembatan di daerah muko muko, bengkulu utara, mulai tahun 1998, kambing hitam justru sering dicari.
saat akan memulai pekerjaan tiang pancang pondasi, mendadak ragu pancang mogok kerja. Rupanya mereka meminta pelaksana proyek memotong kambing. kalau tidak ? kami menjamin pekerjaan lancar, kami tak tenang bekerja, ujar mereka. Wah, jangan - jangan tempat proyek ini angker, pikir saya.
Terpaksa kami mencari dukun. Sang dukun minta disediakan kambing hitam. Setelah berkeliling desa, akhirnya ada orang yang rela menjual kambing hitamnya, yang sayangnya berbercak putih di pangkal belakang. Daripada acara tertunda, bercak itu kami semprot menggunakan cat hitam.
Begitulah, acara potong kambing selesai. Kepalanya ditanam disana-sini. Pekerjaan pondasi selesai, demikian pula badan jembatan. Tapi saat pemasangan rangka baja, regu pekerja minta dipotongkan,kambing lagi. Alhasil, satu jembatan menelan korban jiwa 3 ekor kambing. padahal proyek ini ada empat buah jembatan. Berapa dana yang harus disediakan ?
Menyusul keputusan saya untuk tidak menuruti keinginan mereka, tiba tiba seorang pekerja datang mendekat. Wah, apa maunya ?
Kami tak ingin memberatkan bapak, cuma, bolehkan kami sekali kali makan sate kambing enak. Selama ini kami berjuang, bekerja keras, jauh dari anak istri. Biasanya kami cuma makan ikan asin ngirit...," ujarnya memelas.
Oh, rupanya itu motivasi mereka. Lalu sambungnya, "Nanti kalau jembatan kita jadi, diresmikan oleh gubernur ya Pak. Biasanya sih potong kerbau. Biar kami bisa makan enak lagi."
lucu kan =))
semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar