Subcribe to our RSS feeds Join Us on Facebook Follow us on Twitter Add to Circles
Tampilkan postingan dengan label Seputar Kimia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seputar Kimia. Tampilkan semua postingan

REAKSI NYALA LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

Kamis, 13 Februari 2014

tujuan Praktikkum :
Mengamati reaksi nyala logam alkali dan alkali tanah.

Teori Dasar :
Logam alkali dan alkali tanah memberikan warna nyala yang khas, warna nyala dari logam alkali tanah dapat digunakan sebagai salah satu cara mengidentifikasi adanya unsur logam alkali dan alkali tanah dalam suatu bahan. Dalam percobaan ini akan diselidiki warna nyala dari senyawa logam alkali dan alkali tanah.

Alat dan bahan :
* Alat :
- Gelas arloji.
- Kawat nikrom.
- Pembakar spiritus.

* Bahan :
- Kristal LiCl.
- Kristal NaCl.
- Kristal KCl.
- Kristal CaCl2 .
- Kristal SrCl2 .
- Kristal BaCl2 .
- Asam Klorinida Pekat.

Prosedur Kerja :
1. Letakkan dalam gelas arloji 1gr kristal NaCl !
2. Masukkan larutan HCl pekat ke dalam tabung reaksi masing-masing sebanyak 1ml !
3. Celupkan ujung kawat nikrom ke dalam larutan HCl pekat pada salah satu tabung reaksi itu, kemudian panaskan dalam pembakar spiritus hingga bersih !
4. Celupkan kawat nikrom ke dalam tabung reaksi yang lain lalu masukkan kawat nikrom itu ke dalam kristal  NaCl ! Setelah itu, bakarlah ujung kawat nikrom itu dan catat
warna nyala yang terjadi !
5. Ulangi kegiatan 1-4 untuk kristal KCl, CaCl2, SrCl2, BaCl2, LiCl, NaCl. .

Data pengamatan :



Analisa Data :

1. Mengapa warna nyala pada unsur-unsur alkali dan alkali tanah dapat terjadi? Jelaskan !
   JAWAB :
   Warna nyala pada unsur-unsur alkali dan alkali tanah dapat terjadi karena pada pemanasan/pembakaran senyawa alkali pada nyala api menyebabkan unsur alkali dan alkali tanah tereksitasi dengan memancarkan radiasi elektromagnetik sehingga memberikan warna nyala.

2. Kesimpulan apa yang dapat Anda ambil dari percobaan ini?
    JAWAB : 
    Kesimpulan yang dapat saya ambil dari percobaan ini adalah pada pemanasan/pembakaran senyawa alkali pada nyala api menyebabkan unsur alkali tereksitasi dengan memancarkan radiasi elektromagnetik sehingga memberikan warna nyala. Sebagaimana kation dari unsur logam alkali mempunyai warna yang khas, demikian pula logam-logam alkali tanah.

Kesimpulan :
Warna  nyala api pada masing-masing zat adalah sebagai berikut :
1. KCl (Kalium Klorida) warna nyalanya adalah biru keunguan.
2. LiCl (Lithium Klorida) warna nyalanya adalah merah tua.
3. BaCl2 (Barium Klorida) warna nyalanya adalah hijau muda.
4. SrCl2 (Stronsium Klorida) warna nyalanya adalah merah.
5. CaCl2 (Kalsium Klorida) warna nyalanya adalah orange.
6. NaCl (Natrium Klorida) warna nyalanya adalah kuning.

Read more ...

KESPONTANAN REAKSI REDOKS

Kamis, 13 Februari 2014

-Tujuan Praktikkum :
Mengamati kespontanan reaksi redoks

Teori Dasar :

Reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi disebut reaksi reaksi redoks. Setiap reaksi redoks terdiri atas setengah reaksi reduksi dan setengah reduksi oksidasi. Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi atau penyerapan elektron, sedangkan oksidasi adalah kenaikan bilangan oksidasi atau pelepasan elektron. Reaksi redoks ada yang berlangsung spontan, ada juga yang tidak spontan.

-Alat dan Bahan :

* Alat
  1.Tabung reaksi
  2. Pipet tetes
  3. Gelas ukur

*Bahan
  1. 2 ml larutan CuSO4
  2. 2 ml larutan ZnSO4
  3. 2 ml larutan HCl
  4. 2 potongan lempengan tembaga
  5. 2 potongan lempengan magnesium
  6. 2 potongan seng

Prosedur kerja :
1. Siapkan 6 tabung reaksi dan berilah label 1 sampai 6
2. Isikan larutan CuSO4, ZnSO4, dan HCl ke dalam 6 tabung reaksi. (1 CuSO4, 2 ZnSO4, 3 HCl)
3. Siapkan tembaga, seng, dan magnesium yang sudah di ampelas masing-masing 2 potong , berukuran sama
4. Masukkan potongan seng, alumunium, dan magnesium tadi ke dalam 6 tabung reaksi tadi.
5. Amati dan catatlah hasil pengamatan anda !

Data Pengamatan :
1. Zn + CuSO4 :  perubahan warna logam dari putih menjadi hitam, tidak bergelembung.
2. Cu + ZnSO4  :   logam tidak berubah warna, bergelembung.
3. Mg + ZnSO4  :  perubahan warna pada logam dari putih menjadi hitam, ada gelembung.
4. Zn + HCl  :  perubahan logam tidak berubah warna, ada gelembung.
5. Mg + HCl  :  magnesium habis melebur, banyak gelembung gas.
6. Cu + HCl  :  tidak ada perubahan warna, tidak bergelembung.




ANALISIS DATA


 
a. Reaksi yang merupakan reaksi redoks spontan, yaitu :
   1. Zn + CuSO4
   2. Mg + ZnSO4
   3. Zn + HCl
   4. Mg + HCl

b. Reaksi yang merupakan reaksi redoks tidak spontan, yaitu :
    1. Cu + ZnSO4
    2. Cu + HCl

Kesimpulan :

Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa logam yang mengalami reaksi spontan adalah logam yang mengghasilkan gelembung,dan logam yang tidak  mengalami reaksi spontan adalah reaksi yang tidak menghasilkan gelembung
Read more ...

Laporan Praktikum kimia ; Uji kadar vitamin C pada minuman

Sabtu, 14 Desember 2013
Laporan Praktikum kimia ; Uji kadar vitamin C pada minuman - selamat malam sahabat, padamalam ini aku mau kembali posting nih, walaupun cuma tugas mah tapi lumayan kan buat ngetambah posting :)
pada posting kali ini aku share Laporan Praktikum kimia ; Uji kadar vitamin C pada minuman yang suah ilakukan admin sendiri.. silahkan menyimak dan semoga bermanfaat, Tertanda TeoVenT :)

Laporan Praktikum
Minuman Mengandung Vitamin C

Tujuan                 : Agar mengetahui kaar vitamin C pada minuman yang
                               diuji coba
Alat dan bahan   :
Alat             : Spatula porseline
                      3 gelas kimia 100 Ml
                      Serbet
                      Spiritus
Bahan         : Maizena
                     Pulpy orange
                     Pulpy aloevera
                     Pulpy grape
                     Air mineral
                     5 Sdm sampel minuman
                     ½ air aqua larutan …
                     ¼ gelas air mineral
                     1 Sdt tepung maizena


Theory : Semakin banyak tetesan iodin yang dimasukan hingga berubah warna menjadi biru kehitaman = semakin banyak kandungan vitamin C

Step I          : Membuat larutan kanji : larutkan tepung maizena dalam ¼
                                                                gelas air lalu aduk cepat

Step II         : Membaningkan sampel sama takaran berbeda
                      Segar Sari

 

Cara Kerja :

  1. Masukan segar sari kedalam 3 gelas kimia dengan takaran berbeda
  2. Masukan tepung maizena sebanyak 1 sendok porseline ke setiap gelas  kimia
  3. Teteskan iodin pada masing masing gelas ukur hingga warna berubah menjadi biru kehitaman
  4.  Catat jumlah tetesan

Step III        : Membaningkan sampel berbeda takaran sama

 
Cara Kerja :

  1.  Masukan sampel kedalam 3 gelas kimia
  2. Masukan amilum sebanyak 1 sendok porseline ke setiap gelas kimia
  3. Teteskan iodin pada masing masing gelas ukur hingga warna berubah menjadi biru kehitaman
  4.    Catat jumlah tetesan



Data pengujian kadar vitamin C lainnya :
 


Step III        : Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan diatas adalah semakin banyak tetesan iodin yang diteteskan pada larutan minuman itu menandakan semakin banyak juga vitamin C yang terkandung
 ScreenShot 




Semoga bermanfaat :)
Read more ...

Power Point : Kimia unsur XII IPA

Kamis, 14 November 2013
Power Point : Kimia unsur XII IPA - selamat malam mastah sekalian, kini admin mau share tugas nih... dari guru.. biasa anak rajin B)
langsung aja nih power point kimia gan :)


Semoga bermanfaat,
TeoVenTari, Mudah kan :) 
Read more ...

Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan

Minggu, 03 November 2013
Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan

Selamat sore sahabat teovent, aku lagi kangen nih sama seseorang, daripada galau mending posting saja, bisa berbagi ilmu ke kalian semua. pada sore ini aku mau share tentang pelajaran kimia kelas 12 ipa yaitu penurunan titik beku larutan. untuk lengkapnya bisa dilihat dibawah. jika kalian ingin mendownload artikel ini telah aku siapin nih linknya. :)

Tujuan :
Mengamati adanya penurunan titik beku karena adanya zat terlarut

Alat dan bahan :
·       Gelas kimia
·       Tabung reaksi
·       Pengaduk
·       Thermometer
·       Es batu
·       Air mineral ( aqua, aqudes, nestle, dll )
·       Urea
·       Garam
·       NaCl

Cara kerja :
·       Masukan es batu pada gelas kimia
·       Tambahkan garam
·       Masukan air mineral sebanyak 20 Ml / 40 tetes
·       Masukan tabung reaksi kedalam gelas kimia dan catat perubahan suhu setiap 30 detik hingga suhu tetap
·       Ulangi langkah ini dengan larutan urea 1 m dan NaCl 1 m

Data pengamatan
No
Larutan
Konsentrasi
TF ( °C )
ɅTF ( °C )
1
Aquades
-
0
0
2
Urea
1 m
10
-10
3
Urea
2 m
12
-12
4
NaCl
1 m
7
-7
5
NaCl
2 m
9
-9

VI. Analisa Data
1. Hitung kf percobaan !
    a. Aquades
        ΔTf = m . kf
          0   = 0 . kf
          kf  = 0

     b. Urea 1 molal
         ΔTf = m . kf
           -4 = 1 . kf
           kf  = -4

      c. Urea 2 molal
          ΔTf = m . kf
            -8 = 2 . kf
            kf = -4

      d. NaCl 1 molal
           ΔTf = m . kf
             -8 = 1 . kf
              kf  = -8

      e. NaCl 2 molal
            ΔTf = m . kf
           -4,5 = 2 . kf
              kf = -2,25

2. Hitung kf rata-rata !
    0 + (-4) + (-4) + (-8) + (-2,25)  =  -18,25  =  -3,65
                       5                                     5

3. % Kesalahan mutlak
    % Kesalahan = Kf teori - Kf percobaan   x 100 %
                                        Kf teori
                         = 1,86 - (-3,65)   x 100%
                                   1,86
                         = 1,86 + 3,65  x 100%
                                 1, 86
                         =  5,51  x 100%
                             1,86 
                         = 296,2 %

VII. Diskusi
Berdasarkan data pengamatan :
1. Aquades
     ΔTf  = Tf pelarut - Tf larutan
        0   =  0 - Tf larutan
     Tf larutan = 0

2. Urea 1 molal
    ΔTf  = Tf pelarut - Tf larutan
     -4   =  0  - Tf larutan
    Tf larutan = 4

3. Urea 2 molal
     ΔTf  = Tf pelarut - Tf larutan
       - 8 =  0 - Tf larutan
     Tf larutan = 8

4. NaCl 1 molal
     ΔTf  = Tf pelarut - Tf larutan
      -8   =   0  - Tf larutan
     Tf larutan = 8

5. NaCl 2 molal
     ΔTf  = Tf pelarut - Tf larutan
     -4,5 =  0  - Tf larutan
     Tf larutan = 4,5

VIII. Kesimpulan
Faktor yang mempengaruhi penurunan titik beku antara lain adalah konsentrasi larutan dan sifat larutannya yaitu elektrolit dan non elektrolit.


beberapa screen ketika waktu percobaan : 






 Link artikel :
4shared - Click disini
Read more ...

Praktikum membuat larutan 1 M

Rabu, 17 Juli 2013

 



Membuat larutan didasarkan pada 2 cara :
A. zat asal pelarut dari padatan
B. zat asal pelarut dari laruta pekatan

   A.zat asal pelarut dari padatan
       buatlah larutan NaOH sebanyak 500 ML

       Alat dan bahan
        - NaOH solid
        - Gelas bekker
        - pipet
        - dan alat kimia lainnya :)

       Prosedur kerja :
       1. Hitung massa zat padat yang diperlukan
       2. menimbang mengukur massa zat padat
       3. melarutkan zat padat dengan air sebanyak volum larutan dan diaduk dengan spatula

       4. memasukkan larutan nomor 3 kedalam bauukur dengan ukuran yang sesuai
       5. bilas larutan no 3 dengan air, hasil bilasan dimasukan kedalam labu ukur ( blias min. 3x )

 Mr NaOH = 40





,  
1 Molar  = 500ml
           m = 20 gr
            


1. m NaOH = 20 gr
2. Timbang NaOH




   B. zat asal pelarut dari laruta pekatan
       Buatlah larutan asam sulfat 2M sebanyak 250 ml dari asam sulfat pekat yang mengandung 98% masa
       H2SO4 massa jenis larutan 1.8 Kg / L

       Alat dan bahan
        - H2SO4 cair
        - Gelas bekker
        - pipet
        - dan alat kimia lainnya :)

       Prosedur kerja :
       1. Cari / hitung konsentrasi larutan pekat
       2. Hitung volum larutan pekat yang diperlukan dengan rumus

       3. Mengukur Volum larutan pekat dengan gelas ukur yang sesuai
       4.Memasukkan airnya kedalam labu ukur yang sesusai, airnya sebanyak volum larutan
       5. lakukan pembilasan sebanyak min 3x


( 1 ml = 20 tetes ) 2.78 = 55 tetes




tujuan praktikum : membuat larutan  H2SO4 sebanyak 250 ml dari H2SO4 pekat

                                                            

LARUTAN UREA (CO(NH2)2)

Tujuan Praktikum    :  Membuat larutan UREA CO(NH2)2 0,1M sebanyak  100ml dari larutan UREA (CO(NH2)2) .

Teori Dasar        : Menghitung larutan pekat dengan menggunakan cara rumus pengenceran (M1 . V1 = M2.V2)

Alat dan Bahan    :
Alat    :   -  Spatula
Labu Ukur
Gelas Ukur
Corong

Bahan    :   - Air
Larutan Zat UREA

Prosedur Kerja        :
Hitung volume larutan UREA yang diperlukan dengan cara rumus pengenceran (M1 . V1 = M2.V2)
Mengukur volume larutan UREA dengan gelas ukur yang sesuai
Masukkan air ke dalam labu ukur yang sesuai , airnya sebanyak  volume larutan
Masukkan larutan UREA ke dalam labu ukur yang sudah di beri air sebelumnya
Lakukan pembilasan minimal 3x (tidak melebihi dari batas ukur) .
             

Data Pengamatan     :
Larutan UREA (CO(NH2)2) 0,1M sebanyak 100ml dari larutan UREA 2M :
M1 . V1  =  M2.V2
0,1 . 100 =  2 . V2
V2 . 2     = 10 ml
V2          =  5

Kesimpulan        :  Zat asal dari larutan pekat yaitu larutan UREA (CO(NH2)2)   0,1M sebanyak 100ml dari larutan UREA 2M menghasilkan  V2 = 5ml dari hasil rumusan pengenceran  M1 . V1 = M2.V2

Read more ...

Sifat koligatif

Selasa, 16 Juli 2013

Sifat koligatif - sore sahabat teovent :) sore ini aku sengaja posting tentang kimia nih.. itu semua dikarenakan tugas kimiaku harus dimasukan keddalam blog sesuai petuah gurunya :p 
padamateri yang akan aku posting saat ini adalah tentang sifat koagulatif pada pelajaran kimia kelas 12 Jurusan IPA dengan mata pelajaran KIMIA. tanpa panjang ketik lagi langsung saja ya :) 
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).
Sifat koligatif meliputi:
1. Penurunan tekanan uap jenuh
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmotik 


Penurunan Tekanan Uap Jenuh

Pada  setiap  suhu,  zat  cair  selalu  mempunyai  tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.
Gambaran penurunan tekanan uap
Gambaran penurunan tekanan uap
Menurut Roult :
p = po . XB
keterangan:
p     : tekanan uap jenuh larutan
po  : tekanan uap jenuh pelarut murni
XB  : fraksi mol pelarut
Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi :
P = Po (1 – XA)
P = Po – Po . XA
Po – P = Po . XA
Sehingga :
ΔP = po . XA
keterangan:
ΔP   : penuruman tekanan uap jenuh pelarut
po    : tekanan uap pelarut murni
XA   : fraksi mol zat terlarut
Contoh :
Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air ! Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.
rm

Kenaikan Titik Didih

Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
ΔTb = m . Kb
keterangan:
ΔTb = kenaikan titik didih (oC)
m      = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didihmolal
rm19
(W menyatakan massa zat terlarut), maka kenaikan titik didih larutan dapat dinayatakan sebagai:
rm210
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai :
Tb = (100 + ΔTb) oC

Penurunan Titik Beku

Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai:
rm37
ΔTf = penurunan titik beku
m     = molalitas larutan
Kf     = tetapan penurunan titik beku molal
W     = massa zat terlarut
Mr   = massa molekul relatif zat terlarut
p      = massa pelarut
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:
Tf = (O – ΔTf)oC

Tekanan Osmosis

Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis) seperti ditunjukkan pada.
Menurut Van’t hoff tekanan osmosis mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT
Karena tekanan osmosis = Π , maka :
rm48
π° = tekanan osmosis (atmosfir)
C   = konsentrasi larutan (M)
R   = tetapan gas universal.  = 0,082 L.atm/mol K
T   = suhu mutlak (K)
Tekanan osmosis
Tekanan osmosis
  • Larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari yang lain disebut larutan Hipotonis.
  • Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang lain disebut larutan Hipertonis.
  • Larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut Isotonis.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit  di  dalam  pelarutnya  mempunyai  kemampuan  untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama.
Contoh :
Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan iarutan 0.5 molal garam dapur.
  • Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap, yaitu 0.5 molal.
  • Untuk larutan garam dapur: NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq) karena terurai menjadi 2 ion, maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1.0 molal.
Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah derajat ionisasi. Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai :
α° = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula
Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 < α < 1). Atas dasar kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya.
  • Untuk Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai :
rm54
n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya.
  • Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai :
rm64
  • Untuk Tekanan Osmosis dinyatakan sebagai :
π°  = C R T [1+ α(n-1)]
Contoh :
Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan5.85 gram garam dapur (Mr = 58.5) dalam 250 gram air ! (untuk air, Kb= 0.52 dan Kf= 1.86)
Jawab :
Larutan garam dapur,
rm73 

Catatan:
Jika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga derajat ionisasi, tetapi kita mengetahui bahwa larutannya tergolong elektrolit kuat, maka harga derajat ionisasinya dianggap 1.
Read more ...